| Opini Musik & Seni | Opini & Resensi | Puisi | Cerpen | Refleksi |  

    | 

« Kembali ke Muka | Banjir di Kepalaku » | Nasib ”Reality Show” » | Banjir Jakarta, Jakarta Sudah Habis!! » | Berputar putar » | Haruskah Pergi » | Selancar » | Aku Menyayangimu » | Asa Baru di Era Digital » | Pol-polan Konser Anggun » | Inspirasi yang Lain »

Suaranya Gemuruh, Memecah Ketentraman Bumi...

Kesaksian bisa diungkapkan dengan liris. Mengiris-iris. Adakah menjadi dibangkitkan?

Oh

Aku tak tahu pasti
Apa isi hatinya
Bencikah dia padaku
Muakkah dia kepadaku

Tapi dia selalu ramah
Senyumnya menjamah
Menyentuh keinginanku
Untuk bergumul dengan hidupnya

Aduh lidah menjadi kelu
Ketika aku akan bicara
Mengungkap isi hati ini
Mengungkap hasratku ini

Malang hati
Bersemayam di dada sang pengecut
Kalah wibawa
Kalah prabawa

Oh susahnya hidup
Urusan hati belum selesai
Rumah tetangga digusur raksasa
Pengusaha zaman merdeka

Air mata tetangga
Banjiri kepedihan rasaku
Suaranya gemuruh
Memecah ketentraman bumi

Aku tak tahu
Aku tak tahu
Yang aku tahu
Aku tak tahu

Iwan Fals & Fajar Budiman

Labels:

| Baca Selengkapnya |

Seputar Ukonisme

Komentar Terbaru

Arsip Bulanan

Sejak Februari 2007

Web Site Hit Counters

netter sedang online