Kisah Kembara
Puisi UKON AHMAD FURKON
hari telah banyak melahirkan angka
terhitungkah dengan seksama?
atau kau buang ke dalam ruang-ruang tanpa cuaca
tersisa kesempatan untuk bertanya
dan mengubahnya ke dalam kerja
mata yang berair terpajang di jengkal demi jengkal pandangan
membawa kesaksian tentang seorang kembara
yang tengah mengarungi lautan
dalam gemuruh ombak hatinya sunyi
dalam terang dan gelap perahunya mencari tepi
demikian rupanya kisah telapak tangan
peta buta yang ingin punguti bintang
kepadamu aku benar-benar jatuh cinta
dengan sepenuh atensi dan sepenuh rasa
bahkan lautan pun mengadu kepada karang
tentang rasa ini yang tak bisa dia goyahkan
hari telah banyak melahirkan angka
terhitungkah dengan seksama?
atau kau buang ke dalam ruang-ruang tanpa cuaca
tersisa kesempatan untuk bertanya
dan mengubahnya ke dalam kerja
mata yang berair terpajang di jengkal demi jengkal pandangan
membawa kesaksian tentang seorang kembara
yang tengah mengarungi lautan
dalam gemuruh ombak hatinya sunyi
dalam terang dan gelap perahunya mencari tepi
demikian rupanya kisah telapak tangan
peta buta yang ingin punguti bintang
kepadamu aku benar-benar jatuh cinta
dengan sepenuh atensi dan sepenuh rasa
bahkan lautan pun mengadu kepada karang
tentang rasa ini yang tak bisa dia goyahkan
Labels: Puisi
| Baca Selengkapnya |
puisi2mu bagus tenan bos....
jadi budayawn ajah napa hueheuhuhee
yulie
Komentar dari Anonymous | 10/4/07