Tanpa Waktu
Oleh UKON AHMAD FURKON
Melepas masa lalu adalah membawanya ke dalam ruang batin, lalu dihikmati sebagai prasasti, sebagai kesaksian atas serangkaian daya tindak yang terjadi, baik sebagai respon sejenak maupun hasil pemikiran berulang-ulang.
Menikmati hari ini adalah memaknai hidup sebagai pertanggungjawaban atas masa lalu yang telah diendapkan dan masa depan yang menunggu. Menjadi mata hati yang menjelajahi bola-bola kristal dengan mata air yang mengalirkan kehendak dan tapak tangan yang dinyatakan.
Mengambil masa depan adalah burung merpati yang hinggap di pohon kehidupan kita dengan sendirinya, menukik membuat sarang. Seperti dua jiwa yang dinikahkan dan kita serahkan kepada Tuhan.
Melepas masa lalu adalah membawanya ke dalam ruang batin, lalu dihikmati sebagai prasasti, sebagai kesaksian atas serangkaian daya tindak yang terjadi, baik sebagai respon sejenak maupun hasil pemikiran berulang-ulang.
Menikmati hari ini adalah memaknai hidup sebagai pertanggungjawaban atas masa lalu yang telah diendapkan dan masa depan yang menunggu. Menjadi mata hati yang menjelajahi bola-bola kristal dengan mata air yang mengalirkan kehendak dan tapak tangan yang dinyatakan.
Mengambil masa depan adalah burung merpati yang hinggap di pohon kehidupan kita dengan sendirinya, menukik membuat sarang. Seperti dua jiwa yang dinikahkan dan kita serahkan kepada Tuhan.
Labels: Doktrin Ukonisme, Puisi, Refleksi
| Baca Selengkapnya |